
Profil Muhammadiyah Tanah Abang 1
Gerakan Muhammadiyah di Tanah Abang sudah ada sejak tahun 1926. Ketika itu masih bernama “Moehammadiyah Group Tanah Abang.” Pada tahun 1936, menjadi “Ranting Muhammadiyah” yang berada di bawah “Cabang Muhammadiyah di Betawi” (Jakarta).
Kemudian berdasarkan Surat Ketetapan Pimpinan Pusat Muhammadiyah nomor 985/B tanggal 09 Syawal 1371 H/01 Juli 1952 resmi menjadi “Muhammadiyah Cabang Tanah Abang 1”. Di awal berdirinya, para pendiri Muhammadiyah di Tanah Abang memusatkan perhatian pada pelayanan sosial yaitu menyantuni anak – anak yatim/piatu terlantar selain kegiatan pengembangan berdakwah Islam di wilayah Tanah Abang dan sekitarnya. Pada saat itu Muhammadiyah Tanah Abang mencakup wilayah Tanah Abang hingga ke Slipi, Karet, Kebayoran dan Dukuh Atas. Setelah perkembangan pemerintah dan tata kota Muhammadiyah Cabang Tanah Abang 1 kini hanya mencakup daerah di Kecamatan Tanah Abang dan hanya mencakup 3 (tiga) kelurahan yaitu Kebon Melati, Kebon Kacang dan Kampung Bali.
Maksud dan tujuan didirikannya Muhammadiyah di wilayah Tanah Abang oleh para pendirinya tak berbeda dengan maksud dan tujuan berdirinya Muhammadiyah di Yogyakarta oleh K.H. Ahmad Dahlan yaitu sebagai gerakan tajdid (pembaharu) yang bertugas untuk da’wah Islam amar ma’ruf nahi munkar serta berusaha semaksimal mungkin untuk menghilangkan praktek ibadah yang menyimpang dari ajaran Al-qur’an dan As-Sunnah seperti takhayul, bid’ah dan khurafat.
Mendirikan Sekolah “Syafa’atul Yatama Wal Masakin”
Menurut majalah “Pandji Poestaka” nomor 9 tahun ke-8 yang terbit pada tanggal 31 Januari 1930 terbit tiap hari Selasa dan Jum’at pada halaman 131 disebutkan : Tanah Abang mendirikan sekolah “Syafa’atul Yatama Wal Masakin”. Pimpinan Muhammadiyah ketika itu menurut majalah tersebut adalah sebagai berikut :
- Mohd. Naseh, Voorzitter (ketua dan guru agama)
- Ahmad Soetan Sinaro, Vicevoorzitter (wakil ketua)
- Agoes Soerjadi, Secretaris (sekretaris)
- Wignjoadipoetro, Penningmeester (bendahara)
- Haji Ahmad (guru agama)
- Soetan Soefian (guru bahasa Melayu)
- Haroen, Sarmili dan Naiman, Commissaris (komisaris)
Kemudian menurut informasi yang kami terima dari Pimpinan Muhammadiyah sebelum kami pada tahun 1936 setelah Muktamar Muhammadiyah, menyewa sebuah rumah di bilangan Kebon KAcang, Tanah Abang, Jakarta Pusat untuk menyantuni anak yatim sebanyak 6 (enam) orang anak asuh.
Tempat di Jalan K.H. Wahid Hasyim 181 Tanah Abang
Karena jumlah anak yang diasuh semakin banyak, lalu Pimpinan Muhammadiyah menyewa rumah yang sederhana dan berdomisili di Jalan Wahid Hasyim 181 untuk tempat asrama anak yatim dan piatu. Dalam perkembangan selanjutnya tempat tersebut dapat dibeli oleh Muhammadiyah pada tahun 1962.
Tempat di Jalan K.H. Mas Mansyur 65 Tanah Abang
Sebelum menyewa bangunan di Jalan Wahid Hasyim 181, pada tahun 1937 Muhammadiyah Tanah Abang telah membeli tanah di Jalan Karet (dahulu “Karet Weg”) yang sekarang bernama Jalan K.H. Mas Mansyur 65 seluas sekitar 2800 meter persegi.
Dalam perkembangan selanjutnya di atas tanah tersebut didirikan gedung Panti Asuhan Muhammadiyah Tanah Abang yang berkapasitas 50 anak asuh putra dan putri. Pembangunan gedung tersebut atas bantuan Pemerintah RI melalui Departemen Sosial. Pembangunan berlangsung sejak tahun 1950 dan pada tahun 1952 secara resmi diserahkan bangunan tersebut oleh Pemerintah RI kepada Pimpinan Cabang Muhammadiyah Tanah Abang.
Gedung di Jalan K.H. Wahid Hasyim 181
Karena Muhammadiyah telah memiliki gedung baru untuk menyantuni anak asuhnya maka anak – anak asuh yang berada di Gedung Wahid Hasyim 181 dipindahkan ke gedung baru tersebut pada tahun 1952. Pada tahun yang sama rumah di Jalan Wahid Hasyim 181 dijadikan Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah walaupun tanah tersebut masih dalam status menyewa. Lalu dalam perkembangan selanjutnya pada tahun 1962, tanah di Jalan Wahid Hasyim 181 dapat dibeli oleh Muhammadiyah Tanah Abang dengan harga ketika itu sebesar Rp. 152.000,- (seratus lima puluh dua ribu rupiah). Pada tahun itu juga direncanakan untuk membangun gedung sekolah yang permanen dan dilaksanakan peletakan batu pertama oleh Bapak Sarjono sebagai Ketua Majelis Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Namun selama 5 (lima) tahun pembangunan tersebut tersendat. Barulah pada tahun 1967 Pimpinan Muhammadiyah bertekad untuk melaksanakan pembangunan tersebut. Berkat dukungan moril dari Buya Malik Ahmad dan bantuan ibu – ibu ‘Aisyiyah berhasil didirikan gedung 3 lantai dengan modal pertama waktu itu sebesar Rp. 830,- (delapan ratus tiga puluh rupiah) dimulai pembangunannya pada tanggal 11 Juli 1967.
Gedung Muhammadiyah cabang tanah Abang I
Didorong oleh keinginan untuk memantapkan pengelolaan panti asuhan Muhammadiyah Tanah Abang dengan kelengkapan sarana pendidikan dasar dan menengah, yang terdiri atas Madrasah Diniyah Muhammadiyah ( MDM ), Sekolah Dasar Muhammadiyah (SDM), Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Muhammadiyah (SLTPM), dan Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah (SMKM), maka Pimpinan Muhammadiyah Tanah Abang berniat dan berencana memusatkan semua aktivitas dan amal usahanya di Jalan K.H. Mas Mansyur 65, Tanah Abang Jakarta.
Selain hal tersebut diatas, gedung SMP Muhammadiyah di JI. Wahid Hasyim 181, dalam perkembangannya tampak tidak layak lagi dan tak memenuhi persyaratan sebagai tempat berdirinya sekolah/lembaga pendidikan. Maka atas restu dan izin dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah, tanah dan gedung di Wahid Hasyim 181 di
jual, lalu uang hasil penjualannya sebagian dipergunakan untuk membangun gedung pendidikan dan Panti Asuhan yang lebih lengkap dan permanen; sebagian lagi dipergunakan untuk membeli sebidang tanah seluas 7000 m², dan mendirikan gedung Panti Asuhan wiraswata di daerah Sawangan Bogor Jawa Barat.
Alhamdulillah, cita-cita dan niat luhur tersebut dapat terlaksana, berkat tekat yang kuat serta bantuan dan dukungandari berbagai pihak, pada bulan Desember 1983 dimulailah pembangunan gedung Muhammadiyah Tanah Abang L, dan pada bulan Juli 1984, gedung tersebut sudah dapat dipergunakan. Kini, penggunaan gedung terebut adalah:
Lantai dasar untuk kantor Cabang Muhammadiyah Tanah Abang I, kantor Cabang Aisyiyah Tanah Abang I, kantor Panti Asuhan, Asrama Panti Asuhan, Koperasi dan Kantin Sekolah.
lantai 1, 2 & 3 untuk kantor dan ruang kelas sekolah (MDM, SDM 56, SLTPM 6, SMKM 2 ), Perpustakaan K.H. Mas Mansyur dan kantor Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM).
Lantai 4 dipergunakan untuk masjid Al ‘Ula.